Kecerdasan Buatan (AI) Semakin Canggih, Dunia Kerja dan Pendidikan Hadapi Transformasi Besar
Singaslot, 12 Juli 2025 — Teknologi kecerdasan buatan (AI) kini menjadi topik utama dalam berbagai bidang. Mulai dari pendidikan, bisnis, hingga pemerintahan — AI mengubah cara manusia bekerja, belajar, dan berinovasi.
Menurut laporan World Economic Forum 2025, lebih dari 40% pekerjaan di seluruh dunia kini terpengaruh oleh teknologi AI dan otomatisasi. Namun, alih-alih menggantikan manusia, AI justru membuka peluang baru untuk pekerjaan yang lebih kreatif dan strategis.
Di Indonesia, platform seperti ChatGPT, Midjourney, dan Google Gemini semakin dikenal luas, bahkan mulai digunakan oleh pelajar, guru, UMKM, hingga perusahaan startup. AI membantu membuat konten, menganalisis data, hingga menciptakan solusi teknologi dalam waktu singkat.
“Kemampuan memahami dan memanfaatkan AI kini menjadi keterampilan penting. Yang tidak mengikuti, akan tertinggal,” ujar Ir. Rendra Harimurti, pakar teknologi dari ITB.
Di dunia pendidikan, sekolah dan universitas mulai menerapkan AI Tutor dan platform pembelajaran adaptif. AI bisa menyesuaikan materi sesuai kemampuan dan kecepatan belajar siswa, menjadikan proses belajar lebih efektif dan personal.
Sementara di dunia kerja, perusahaan teknologi membuka banyak posisi seperti:
- AI Prompt Engineer
- Machine Learning Specialist
- Data Scientist
- AI Content Strategist
Bahkan, beberapa startup Indonesia mulai mengembangkan AI lokal berbasis Bahasa Indonesia, agar lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat Nusantara.
Namun, para ahli juga menekankan pentingnya etika dalam penggunaan AI. Isu seperti keamanan data, penyalahgunaan AI untuk hoaks, hingga ketimpangan digital harus menjadi perhatian utama.
“Teknologi canggih harus dibarengi dengan kebijaksanaan penggunaannya,” tambah Rendra.
Dengan terus berkembangnya teknologi AI, masyarakat Indonesia diharapkan tidak hanya menjadi konsumen, tapi juga produsen teknologi yang menciptakan solusi untuk masa depan.
Post Comment